Lebih Hemat Ambil Riyal di Indonesia atau Mekkah ya?
Saat kita mau beribadah umroh segala sesuatu sudah di persiapkan, dan yang paling penting yaitu uang Riyal. Banyak calon jemaah yang bingung harus mempersiapkan uang Riyal dari Indonesia atau membawa Rupiah untuk ditukar di Arab Saudi, atau bahkan ambil uang Riyal secara langsung lewat tarik tunai di ATM?
Sebenarnya semua bisa dan sah-sah aja untuk dilakukan, tapi cara mana yang paling hemat dan praktis untuk dilakukan? Tidak hanya dari segi strategi penghematan, namun juga untuk meminimalisir tindak kejahatan di Mekkah dan Madinah seperti pencurian uang. Bagaimanapun kita tetap harus bersiap-siap dan bersiaga dengan segala kemungkinan terbaik. Berdasarkan beberapa sumber dan testimoni yang disampaikan oleh mayoritas jemaah yang sudah pernah umroh dan haji, Umrohpedia rangkum tips mempersiapkan uang Riyal dengan beberapa versi yang bisa kamu pilih di bawah ini ya:
Beli Riyal di Indonesia
Beli Riyal di Indonesia maksudnya adalah menukarkan uang Rupiah kamu di money changer di Indonesia dan ditukarkan dengan uang Riyal. Ingat, bahwa uang yang kamu terima dari hasil beli Riyal itu tentunya dipengaruhi oleh harga beli Riyal yang dapat kamu cek perkembangan harga terbaru di google.com. Cara cek harga beli Riyal di Google yaitu hanya search “sar to idr” atau “idr to sar”. Akan muncul langsung harga jual dan harga beli detik itu juga.
Alternatif pertama adalah beli Riyal di Indonesia. Beli riyal di Indonesia bukan alternatif yang tepat kalau mau menghemat, karena harga Riyal di Indonesia sangat mahal. Sebagai perbandingan, kita ambil contoh saja bahwa kurs harga beli Riyal itu Rp3,800,- jika dilihat dari Google. Sementara jika kita beli Riyal di money changer di Indonesia, per 1 Riyal nya yaitu berkisar Rp4,200,-. Perbedaannya cukup lumayan ya, yaitu Rp400,-. Bayangkan jika kita membeli ratusan Riyal, cukup dikalikan saja.
Bawa Rupiah untuk Ditukar di Mekkah atau Madinah
Alternatif kedua adalah membawa rupiah untuk ditukar di Arab saudi. Meskipun sedikit merepotkan, tetapi langkah ini lebih menguntungkan, karena harga riyal di Saudi jauh lebih murah. Tidak semua pecahan rupiah laku di Saudi. Hanya pecahan 50.000 dan 100.000 saja yang mereka mau, selainnya mereka anggap bukan uang. Kelemahannya adalah mereka akan menukar uang kita dengan pecahan yang besar. Jadinya kita kesulitan bila membutuhkan uang riyal dengan pecahan kecil.
Sebagai perbandingan, mengambil contoh yang sama yaitu jika kita lihat kurs harga beli Riyal seharga Rp3,800,- dilihat dari Google. Kalau kita bawa uang Rupiah sendiri dan menukarnya di money changer di Arab Saudi (sebagai contoh di Madinah) itu satu Riyal seharga kurang lebih Rp4,080,-. Cukup murah dibandingkan dengan membeli Riyal di Indonesia ya.
Money Changer yang ada di dekat Masjid Nabawi contohnya, terdapat banyak kok dan mudah ditemukan. Ada di dekat pintu 16, pintu 17, dan juga pintu 18. Cara penukarannya juga gampang. Datang ke tempat money changer langsung, siapkan uang Rupiah kamu, cari antrian atau langsung ke loket petugas, serahkan uangnya kepada petugas (jangan lupa ucapkan salam ya), dan langsung terima deh uang Riyal nya. Kalau kamu mau meminta kwitansi atau bon, ucapkan “Faturoh” dan petugas akan langsung memberikan kertas bon kalau kamu membutuhkan.
Bawa ATM dan Tarik Tunai Riyal di Mekkah atau Madinah
Metode ini cukup praktis dan cenderung lebih hemat dibanding dengan metode lain. Kamu tidak usah susah-susah bawa uang dari Indonesia. Kelemahannya adalah justru di pihak pengetahuan jemaah umroh atau haji itu sendiri. Jemaah kurang tahu cara menggunakan ATM di Arab Saudi dan letak ATM tersebut. Perbedaan mesin ATM dan kurangnya informasi dari Indonesia membuat jemaah menjadi kesulitan. Kalau ada mesin ATM berbahasa asing pasti kita juga kagok kan ya hehe.
ATM di Mekah dapat dijumpai antara lain di kompleks pertokoan yang terdapat di area hotel dekat Masjidil Haram, seperti di depan Hilton Tower, Hotel Sofwa Orchid, Grand Zam-zam Tower. Sedangkan di Madinah ATM bisa jamaah haji temukan diantara pertokoan di depan halaman utama masjid Nabawi seperti dibawah Taiba Suites, Hilton Suites, dan Movenpick Hotel. Pastikan kartu ATM Anda terdapat logo VISA atau Mastercard nya, karena itu bisa digunakan di Madinah. Jangan kaget juga ya ketika selesai tarik tunai di ATM jika saldonya memang akan dibuat tertera Rp0 bukan karena saldonya habis tapi karena tidak mau dicantumkan oleh ATM.
Selain itu beberapa supermarket dan toko di Mekkah dan Madinnah juga sudah menggunakan mesin EDC (electronic data capture) untuk berbelanja tanpa tunai dengan fungsi sebagai kartu debit. Penggunaan kartu ATM ini diharapkan dapat menekan kasus kriminalitas yang terkait uang, seperti hilang, dicuri, atau perampasan.
Kalau dibandingkan dengan kurs harga beli info di Google yaitu Rp3,800,- ternyata jika kita mengambil uang Riyal kita di ATM, harga belinya berkisar Rp3,900,-. Wah ini jadi opsi yang paling hemat dibandingkan dengan menukar di money changer ya karena perbedaannya yang tipis jika dibandingkan di kurs update nya. Tetapi mungkin alangkah baiknya kita mengambil uang di ATM dalam jumlah yang cukup besar (sekalian) karena pengambilan uang di ATM akan dikenakan sekitar Rp25,000,-.
Menggabungkan Ketiga Metode
Kalau kamu mau metode yang paling hemat yaitu dan paling aman berdasarkan rekomendasi dari banyak jemaah adalah menukarkan uang Rupiah di Indonesia dalam pecahan kecil, maksimal 100 riyal, kemudian membawa uang Rupiah secukupnya, dan membawa ATM dengan saldo yang cukup banyak. Karena seperti pembahasan sebelumnya, menarik uang Riyal di ATM lebih hemat dibandingkan opsi membeli Riyal di money changer.
Nah gimana nih? Sudah kebayang kan ya teman-teman kalau mau pergi umroh harus mempersiapkan uang Riyal nya seperti apa. Semoga tips dari Umrohpedia bermanfaat ya. Kalau kamu mau cek paket-paket umroh yang paling favorit atau paling hemat, bisa cek disini.
Sumber: Kompasiana
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi