Umroh Backpacker
Apa sih yang ada di bayangan kamu klo dengar kata backpacker? Pastinya yang terbayang adalah perjalanan umroh penuh “perjuangan”. Kemana – kemana pake si backpack alias ransel, nyasar – nyasar karena gak tau jalan, menginap di tempat yang seadanya, dan makan yang hemat apa adanya.
Memang backpacker identik dengan yang seperti itu, namun yang bakalan kita bahas kali ini jauh berbeda dari yang kamu bayangkan.
Kata “backpacker” disini saya gunakan hanya untuk menggambarkan “biaya” yang dikeluarkan nya saja, namun untuk praktiknya sendiri kita bisa melaksanakan umroh dengan fasilitas yang gak jauh dengan umroh reguler.
Kita jalan tetap pakai koper, nginep di hotel, handling bagasi di Arab sudah ada yang urus, transport selama di arab dengan bis AC, visa dibantuin, dapet city tour selama di Arab, bahkan dapat makan catering sehari 3x. Umrohnya pun dibimbing oleh ustadz orang Indonesia yang tentunya sudah berpengalaman membawa jamaah umroh. Jadi intinya umroh backpacker yang saya maksud disini adalah umroh dengan paket hampir seperti umroh regulernamun dengan budget hemat ala backpacker. Asik kan?
Sebagai informasi, rata – rata biaya umroh reguler itu sekitar 23 – 25 jutaan (tergantung paketannya). Bahkan bisa lebih melonjak mahal jika kita ingin ambil paket yang plus plus. hehe.. Maksudnya plus – plus ini adalah plus hotelnya (lebih bagus dan lebih dekat ke mesjid), plus tour sepulang umroh (misal ke Mesir atau Turki), dan plus plus lainnya yang mendukung kenyamanan ibadah umroh.
Hal Non-Visa yang Perlu Disiasati Untuk Umroh Backpacker
- Paspor
Bagi yang Belum Memiliki Paspor
Pastikan Anda membuat paspor baru dengan nama yang terdiri dari 3 kata. Untuk menghemat pengeluaran, uruslah sendiri ke imigrasi setempat tanpa menggunakan jasa perantara/calo. Anda akan dikenakan biaya sebesar Rp360.000,00 dengan proses selama 1-4 hari, tergantung kegesitan Anda. Jika menggunakan jasa perantara, Anda harus merogoh kocek lebih dalam, antara Rp750.000,00 s.d. 1.000.000,00.Sudah Memiliki Paspor tapi Namanya Hanya Terdiri dari 2 Kata
Anda bisa mengurus penambahan nama di kantor imigrasi. Jika seluruh berkas lengkap dan prosedur dijalani dengan benar, Anda tidak akan dikenakan biaya apapun, kecuali biaya formulir. Jika melalui perantara, Anda bisa dikenakan biaya sebesar Rp150.000,00-250.000,00.- Teman Seperjalanan dan Mahram
Jika Anda benar-benar mau backpackeran, usahakan tidak berangkat seorang diri. Ajaklah beberapa teman, minimal 3-4 orang, atau bergabunglah dengan komunitas umroh backpacker lainnya. Selain bisa meminimalisasi kemungkinan tersesat sendirian, Anda juga bisa berbagi banyak hal, sehingga bisa memudahkan perjalanan dan meringankan biaya operasional.
Khusus bagi wanita, terutama yang belum menikah dan berusia kurang dari 45 tahun, Anda tidak bisa melakukan umroh tanpa ditemani mahram seperti suami, ayah, saudara laki-laki atau paman, kecuali dengan melampirkan surat mahram. Surat ini akan diminta saat pengajuan visa, dan bisa dibuat dengan biaya sekitar Rp250.000,00-500.000,00.
- Waktu Keberangkatan
Hal penting yang harus diperhatikan dalam menentukan waktu keberangkatan adalah:
Waktu Pembukaan Pendaftaran Visa di Kedutaan Besar Arab Saudi
Waktu pendaftaran visa umroh dimulai pada bulan Safar hingga bulan Ramadan (terhitung sekitar 8 bulan efektif). Selain di bulan-bulan tersebut, yaitu Muharam, Syawal, Dzulqa’adah, dan Dzulhijah, Kedutaan Besar Arab Saudi tidak membuka pengurusan visa umroh. Jika Anda tetap mau berangkat di bulan-bulan itu, Anda harus menempuh jalur visa non umroh, seperti visa kunjungan atau ziarah.Perkiraan Kepadatan Jemaah Umroh di Baitullah
High season umroh: Rajab, Sya’ban, Ramadan,Low/regular season : Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Ula, Jumadil Tsaniah
- Faktor Cuaca
Hindari keberangkatan pada bulan-bulan dengan cuaca yang ekstrem, seperti pada puncak musim panas, yaitu Juni-Agustus, karena suhu bisa mencapai 44-45°C. Sebaliknya, pada musim dingin, yaitu bulan November-Februari suhunya bisa mencapai 8° s.d. -2°C. Untuk mendapatkan cuaca yang bersahabat, Anda bisa berangkat pada bulan Februari-Mei.
- Tiket Pesawat
Harga tiket pesawat sangat ditentukan oleh jenis maskapai dan musim kepadatan ibadah di Tanah Suci. Itu sebabnya pada masa high season umroh, harga tiket bisa sangat mahal. Untuk mendapatkan informasi mengenai jadwal dan rute penerbangan, kemungkinan transit, serta perbandingan harga dan promo-promo maskapai penerbangan, Anda bisa mencarinya secara online melalui Skyscanner.
Pastikan Anda memesan tiket dari jauh-jauh hari dengan menggunakan maskapai penerbangan yang harganya terjangkau. Sebagai alternatif, selain mencari promo dari penerbangan langsung Jakarta-Jeddah/Madinah, Anda bisa melakukan pembelian tiket dari Jakarta via negara mayoritas bukan muslim ke Jeddah/Madinah, atau kota lainnya yang tidak terlalu jauh dari Mekkah.
Pada negara yang penduduknya mayoritas beragama islam, permintaan penerbangan ke Tanah Suci cukup tinggi, sehingga maskapai penerbangan berani menetapkan harga yang tinggi. Untuk itu, Anda bisa menyiasatinya dengan berangkat dari negara tetangga terdekat yang mayoritas penduduknya bukan muslim, seperti Singapura, Filipina, Thailand, Laos, atau Myanmar. Risikonya, durasi perjalanan Anda menjadi lebih lama karena harus beberapa kali transit.
- Asuransi Perjalanan
Sebagai backpacker, Anda memiliki risiko perjalanan yang lebih besar dibandingkan jika bergabung dengan travel, karena segala sesuatunya Anda urus sendiri. Untuk itu, pastikan Anda memiliki asuransi perjalanan yang berlaku selama masa perjalanan. Asuransi tersebut bisa dibeli berbarengan dengan tiket pesawat.
- Akomodasi
Hotel/Penginapan Murah
Untuk mendapatkan penginapan murah, Anda bisa memesan hotel berbintang 3 ke bawah dengan harga sekitar 200-an Real, atau dalam rupiah sekitar Rp500.000-an. Selain itu ada apartemen-apartemen murah yang disewakan di radius 1-2 km dari Masjidil Haram atau Mesjid Nabawi, dengan kisaran harga 50-100 Real, atau sekitar Rp125.000,00-250.000,00 per malam. Anda bisa berbagi dengan rekan backpacker. Per kamar bisa diisi 3-4 orang.Menginap di Rumah Saudara atau Teman
Jika ada, cara paling efektif menghemat biaya akomodasi adalah dengan menginap di rumah saudara, teman, atau rekanan.Memanfaatkan Masjid
Proses ibadah yang panjang akan mengondisikan Anda untuk banyak berada di mesjid. Tidak ada salahnya untuk menghemat pengeluaran, Anda mengagendakan untuk mabit atau bermalam di (pelataran) Mesjid. Seperti di Masjidil Haram atau Mesjid Nabawi. Untuk itu, jangan lupa membawa selimut dan bantal tiup untuk membuat Anda tetap nyaman dan bisa beristirahat dengan baik. Perlengkapan dan perbekalan Anda bisa dititipkan di loker yang banyak tersedia di pelataran mesjid.- Transportasi Lokal
Untuk memudahkan perjalanan dan menghemat biaya transportasi lokal, pilihlah penerbangan yang bandara ketibaannya paling dekat dengan Mekkah (di Mekkah tidak ada bandara), yaitu King Abdul Aziz – International Airport di Jeddah. Bandara ini juga bisa dijadikan tempat Miqat atau tempat membaca niat umroh dan memulai ihram.
Untuk menuju ke Mekkah dan Masjidil Haram dari bandara Jeddah, Anda bisa menggunakan sarana transportasi umum yang ada, entah itu taksi atau angkutan umum lain yang beroperasi 24 Jam.
- Pendamping Umroh/ Muthawif / Land Arranger
Mengenai perlu atau tidaknya pendamping umroh, itu sepenuhnya menjadi keputusan Anda. Adapun biaya yang dikenakan jika Anda menggunakan jasa Muthawif berdasarkan harga travel adalah sebesar 200 real atau Rp500.000,00/hari.
- Makan/ Konsumsi
Anda bisa mengatur sendiri kebutuhan makan Anda sesuai kebutuhan dan selera. Banyak warung makanan kaki lima yang bisa Anda temukan di sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Atau sebagai alternatif (jika Anda cukup supel), Anda bisa membeli makanan katering jemaah umroh lain. Harganya biasanya 30-40 Real atau Rp75.000,00-80.0000,00/hari untuk 3x makan termasuk pencuci mulut.
Demikianlah gambaran mengenai cara umroh tanpa ikut travel. Intinya, baik semi maupun full backpacker, dibutuhkan keberanian, koneksi, dan kemampuan bernegosiasi serta mengekspolasi sumber daya berbiaya murah dengan fasilitas yang lumayan. Selamat mencoba, semoga niat dan usaha Anda untuk bisa berkunjung ke rumah Allah dan beribadah umroh mendapatkan rida Allah Swt. Aamiin.
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi