
Mengapa Ada Biro Travel Umroh Memberikan Paket ke Al Ula yang Sebelumnya Nabi Memerintahkan untuk Tidak Boleh Didekati dan Dimasuki?
Al Ula - Tidak menutup kemungkinan memang karena sekarang ini kita sudah memasuki zaman akhir, zaman dimana apapun yang dirasa tidak mungkin di zaman dahulu menjadi mungkin di masa sekarang ini. Berbagai sabda nabi di masa 1400 tahun yang lalu, akhirnya satu persatu mulai terjadi. Mulai dari para penggembala kambing (baca; bangsa Arab) mulai berlomba-lomba mendirikan bangunan tinggi, gunung-gunung di Arab berlubang, tanah Arab yang semakin subur, dan salju di Tanah Arab.
Lalu, memangnya kenapa dengan Al Ula ini, mengapa sebelumnya Nabi Muhammad sallallahu 'alahi wa salam memerintahkan para sahabatnya untuk bergegas ketika melewati Al Ula, bahkan bisa dibilang tidak boleh mendekati juga memasukinnya?
Hal ini dikarenakan pada masa lampau, tempat tersebut merupakan tempat di laknat, yang mana Allah subhanahu wa ta'ala memberikan azab kepada Kaum Tsamud yang sombong, karena mereka itu gemar menyiksa masyarakat miskin yang lemah dan tak berdaya.
Apakah Muslim Boleh ke Al Ula?
Melansir Ameera.Republica co.id,"Rasulullah bersabda kalaupun harus ke sana dan tidak ada cara lain untuk melanjutkan perjalanan kecuali melewatinya, maka kamu harus melakukannya secepat mungkin," kata Sheikh Assim dalam akun YouTube-nya @assimalhakeem.
Meski begitu, area ini harus didefinisikan karena Madain Saleh adalah nama yang diberikan untuk seluruh wilayah. "Namun, area yang ditimpa azab dan siksaan Allah adalah area yang terbatas sehingga Anda harus menemui pakar dan bertanya batasan-batasannya. Intinya, area tidak boleh dimasuki dan didekati," ujar dia
Lagi, dimasa sekarang ini memang benar sabda Rasulullah mengenai kita harus memegang teguh Islam seperti tali kekang dan jangan sampai dilepas. Hal ini dikarenakan banyak orang yang sekiranya baik ternyata munafik ketika sendirian, lebih-lebih mereka malah mengarahkan ke bagian yang tidak seharusnya, dan tidak semestinya.
Bahkan orang yang dijadikan guru, panutan juga perlu kita pilih mana yang memang benar dan jangan sampai kita mengikuti jenis ulama su'. Melansir dari NU Onlien, Rasullulah bersabda, "Bahkan Ada yang paling aku khawatirkan dari kalian ketimbang Dajjal. Beliau kemudian ditanya, Apa itu wahai Rasulullah?` Beliau menjawab, ulama su` (buruk)."
Kalau dipahami lagi, apakah sekarang ini orang-orang lebih ingin viral daripada patuh akan Rasulullah? Sekarang ini ada beberapa Biro Travel yang memang memberikan tujuan Umrohnya adalah ke sana, yang sebelumnya kita tidak ada niat mau ke sana. Atau seseorang yang memang memilih paket perjalan Umroh + Al Ula ini apakah mungkin hanya berdasarkan mengikuti sesuatu yang anti mainstream dan ingin viral karenanya.
Tidak ada yang tahu isi hati manusia kecuali Allah subhanahu wa ta'ala, semoga kita termasuk hambanya yang taat dan terhindar dari perilaku aniaya.
Namun yang menjadi sebuah frasa dalam pembahasan ini adalah mengapa ada Biro Travel umroh yang memberikan Paket Umroh + Al Ula ini, yang bahkan Nabi menjelaskan yang demikian kepada sahabatnya untuk bergegas jika harus melewatinya, dan kalau bisa tidak dimasuki dan didekati. Mari kita coba melihat, bagaimana sejarah dari Tempat yang dinamai Al Ula ini di masa lalu.
Sejarah Al Ula, Tempat yang Dibilang Tempat Berkumpulnya Jin Oleh Bangsa Arab
1. Awal Mula Sejarah Kota Batu Madain Saleh
Sejarah Al Ula mencapai puncaknya dengan keberadaan kota batu Madain Saleh. Dikenal sebagai Hegra dalam konteks sejarah Islam, kota ini adalah bukti monumental peradaban Nabatean yang menjadikannya sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2008. Bangunan batu pahat, makam megah, dan suasana kuno menjadikan Madain Saleh sebagai bukti kejayaan masa lalu.
2. Pengaruh Kebudayaan Lain: Jejak Romawi dan Kislai
Al Ula juga memiliki jejak pengaruh kebudayaan Romawi dan Kislai. Kedua kebudayaan ini memberikan warna yang unik pada perkembangan Al Ula, memperkaya sejarah dan arsitektur kota tersebut. Berbagai peninggalan, termasuk pilar-pilar kuno, memberikan pandangan tentang kompleksitas hubungan budaya di masa lalu.
3. Kehidupan Modern Winter at Tantora
Al Ula tidak hanya menyimpan kenangan masa lalu tetapi juga menjadi tuan rumah untuk acara tahunan yang menggabungkan gaya hidup modern dengan warisan sejarah, "Winter at Tantora." Festival ini membawa seniman dunia, pertunjukan budaya, dan kegiatan lainnya ke tengah padang pasir, menciptakan paduan antara masa lalu dan masa kini.
4. Keajaiban Alam: Batu Gajah dan Dadan
Keindahan alam Al Ula diperlihatkan melalui batu-batu raksasa yang menciptakan lanskap yang menakjubkan. Salah satunya adalah Batu Gajah, suatu formasi batuan yang menyerupai gajah besar yang berdiri di tengah padang pasir. Sementara itu, Dadan, kota kuno yang tersembunyi di lembah, menyimpan misteri tentang peradaban yang telah lama hilang.
5. Kuliner dan Kerajinan Lokal
Al Ula bukan hanya tentang sejarah dan alam, tetapi juga tentang pengalaman kuliner dan kerajinan lokal. Festival kuliner yang memikat menyajikan hidangan-hidangan khas Arab yang lezat, sedangkan pusat kerajinan tangan memungkinkan wisatawan untuk membawa pulang potongan sejarah melalui barang-barang tradisional yang unik.
6. Pusat Penerbangan dan Penginapan yang Modern
Dengan pembukaan Bandara Al Ula, aksesibilitas ke destinasi ini semakin mudah. Pusat penerbangan ini menjadi gerbang menuju keindahan Al Ula. Sementara itu, penginapan-penginapan modern di Al Ula menawarkan keseimbangan sempurna antara kenyamanan dan keaslian.
Walaupun tempat ini dalam sejarahnya sangat jarang dikunjungi oleh masyarakat Arab sendiri, namun pemerintah Arab Saudi memberikan modal ratusan triliun untuk membangun Al Ula yang bersejarah ini untuk dikembangkan semakin modern supaya dapat menarik minat para wisatawan dari mancanegara.
Pokok Hayati untuk Perjalanan Umroh
Sejatinya, ibadah umroh yang suci memberikan makna supaya seorang hamba bisa lebih dekat ataupun mendekatkan diri kepada sang pencipta dan mematuhi ajaran Rasulnya, dan bukan malah tambah sekiranya melenceng dari apa yang diajarkan kepada kita umatnya.
Semoga dengan memahami betapa pentingnya ilmu sejarah, juga memilah milah informasi yang beredar akan lebih baik itu menjadi sebuah pegangan di masa sekarang.
Beberapa travel umroh itu memang sekiranya membimbing kita dari kesulitan-kesulitan dalam menjalankan ibadah umroh, supaya umroh yang kita kerjakan ini diterima oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Namun, ada 1 hal yang juga perlu dihindari yaitu menjadi orang yang menganggap dirinya baik. Karena ketika kita merasakan hal yang demikian, kita tidak akan bisa menerima saran, dan ketika diberikan saran, mereka malah mengatakan "Urus saja dirimu".
Ketika mereka merasa benar dan diberikan saran mereka pastinya juga akan mengatakan, "Jika tidak mau memilih Paket Umroh + Al Ula, kamu tidak perlu memilih itu, Pilih saja Umroh + Iktikaf, atau Umroh saja". Namun, bukan itu yang dimaksudkan. Bukan perkara pilih saja paket umroh yang lain dan tidak perlu mengurusi urusan orang lain, bukan seperti itu.
“Sesungguhnya termasuk dosa yang paling besar adalah ketika seseorang berkata kepada saudaranya, “Takutlah kepada Allah,” lalu dia menjawab saudaranya itu: “Urus saja dirimu. Aku pula yang kamu suruh.” (HR Baihaqi).
Semoga kita termasuk hambanya yang taat dan diberikan ilmu yang dalam supaya lebih taat dengan agamanya. Sejauh ini, orang yang memberikan nasihat adalah orang yang sayang terhadap saudaranya.
Jadi bisa disimpulkan, kalau sekarang ini ada Biro yang memberikan paket destinasi wisata ke Al Ula dan kita memilik Paket Umroh tersebut, memangnya apa yang sebenarnya kita inginkan itu, ingin Umrah dan mendekatkan diri kepada Allahu rabbi, atau apa?
Jika ditanya, Al Ula apakah bagus? Bagus. Al Ula apakah historis? Sangat Historis. Al Ula apakah menarik? Sangat Menarik.
Tapi, apakah semua itu karena ingin mengejar ridho Allah, atau Umroh hanya sekadar kata "Aku sudah Umroh", namun jauh di lubuh hati, ada sebutir sifat takabur dalam diri yang ingin dikatakan, "Aku pernah ke sana (Al Ula), tempat yang katanya tidak boleh didekati itu".
Sebagai penutup, semoga kita selalu dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala. Dan dijauhkan dari sikap takabbur dan juga sombong. Surah Al-A'raf Ayat 146:
Surah Al-A'raf Ayat 146. Sumber: Tokopedia.com
wallahu a'lam bi muradihi
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi