Perlu Nggak Sih Melaksanakan Pengajian Sebelum Umroh?
Melaksanakan pengajian sebelum berangkat umroh dikenal juga sebagai wujud rasa syukur. Syukuran atau selamatan ini sudah sejak lama jadi bagian tradisi masyarakat Indonesia. Selain mengucap syukur, syukuran dengan melakukan pengajian juga merupakan kesempatan bersilaturahmi dan berbagi kegembiraan karena telah diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk melakukan perjalanan umrah.
Tentunya bentuk kegembiraan ini beraneka rupa bentuknya. Berbagi kegembiraan bisa dilakukan bersama sanak saudara terdekat, bisa pula dengan anak-anak panti asuhan. Selama tidak dilaksanakan secara berlebihan dan tidak dimaksudkan untuk pamer atau menyombongkan diri, sebenarnya pengajian yang diselenggarakan sebelum berangkat umrah bukanlah tergolong perbuatan bidah.
Ketentuan Melaksanakan Syukuran
Syukuran ini mewakili semangat silaturahmi umat Islam. Semangat ini sekaligus amalan terhadap firman Allah SWT, wa ammaa bini' matirobbika fahadits, yang berarti dan terhadap nikmat Rabb-mu hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.
Beberapa dalil dari Ibnu Abbas atau Abdullah bin Zubair, juga memperjelas bahwa syukuran berbagi kegembiraan sering dilakukan oleh para sahabat rasul saat menyambut kedatangan musafir. Berikut ini sejumlah ketentuan yang perlu diperhatikan kala melaksanakan walimatus safar/syukuran :
1. Jika kita tidak bisa mendatangi atau bersilaturahmi kepada sanak saudara, kerabat, dan tetangga untuk berpamitan dikarenakan suatu kendala tertentu, sebagai gantinya kita yang mengundang mereka agar menghadiri syukuran kita.
2. Mengumumkan rencana keberangkatan kita kepada sanak keluarga, kerabat, sahabat, maupun tetangga akan membantu mereka memperhatikan dan menjaga keluarga yang kita tinggalkan selama umrah. Ini merupakan amal saleh dalam mewujudkan hak dan kewajiban muslim terhadap muslim lainnya.
3. Walimatus safar merupakan momentum yang baik untuk kesempatan berdakwah dan menyampaikan hal-hal yang baik sekaligus mencegah hal-hal yang buruk. Momentum ini tentunya bisa dikaitkan dengan ibadah umrah, yang juga dikenal sebagai Haji Kecil.
4. Karena perjalanan beribadah haji merupakan perjalanan suci, maka tidaklah salah jika kita sebagai calon jemaah memohon maaf secara terbuka kepada seluruh tamu undangan yang hadir sebagai upaya membersihkan hati sebelum berangkat. Maaf yang mereka berikan itu merupakan wujud dukungan atas karunia Allah SWT untuk membersihkan noda dan kotoran yang melekat pada diri kita, yang mungkin berasal dari kekeliruan sikap dalam pergaulan dengan sesama.
5. Syukuran juga bisa menjadi kesempatan saling mendoakan. Kita yang berangkat mendoakan yang ditinggalkan. Sebaliknya, yang kita tinggalkan mendoakan yang keberangkatan perjalanan kita.
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi