Sholat Jumat di Mekkah Butuh Perjuangan Antre Mulai Jam 9
Bisa melakukan berbagai rangkaian ibadah di Kota Suci Mekkah tentunya menjadi impian setiap muslim. Tapi pernah gak sih, bagaimana ya rasanya menunaikan ibadah sholat Jumat di Masjidil Haram, Mekkah?
Buat yang sudah pernah menjalaninya langsung ketika berhaji atau berumroh, kalian sangat beruntung. Tapi, buat yang belum pernah berhaji atau berumroh mungkin penasaran.
Buat para jamaah yang ingin melakukan sholat Jumat di Masjidil Haram, terutama jika ingin di dekat Kabah dan pada musim haji, memerlukan perjuangan dan persiapan diri yang lebih.
Biasanya setiap hari Jumat, jamaah haji atau umrah dari berbagai bangsa, laki-laki maupun wanita, sudah sangat ramai berdatangan dari segala penjuru sejak pukul 10.00 bahkan 09.00 waktu setempat. Padahal azan baru dikumandangkan pukul 12.17 waktu Arab Saudi.
Selain ingin mendapatkan tempat strategis dan lebih dekat dengan Kabah, jamaah datang lebih awal untuk melakukan Tawaf sunah, sholat sunah, zikir memanjatkan doa dan kegiatan lainnya untuk lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Begitu banyaknya jamaah yang akan melakukan sholat maka jalan menuju Masjidil Haram ditutup pada jam tertentu agar memberikan kesempatan kepada jamaah yang berjalan kaki dan mencegah terjadinya kemacetan.
Di dalam Masjidil Haram sekitar pukul 10.30, biasanya jamaah sudah ramai dan banyak yang sudah mengambil tempat duduk terutama di tempat-tempat yang teduh. Sementara itu di sekeliling Kabah akan terlihat jamaah sedang melakukan Tawaf (mengeliling Kabah tujuh kali) baik untuk melakukan umrah atau melakukan Tawaf sunah.
Yang perlu diperhatikan, jika jamaah mendapat tempat teduh di dekat Kabah, maka belum akan selamanya teduh karena menjelang tengah hari maka matahari makin bergeser sehingga bisa tepat di atas kepala.
Perjuangan lain yang perlu diperhatikan adalah agar jamaah tidak batal wudhu mengingat lamanya waktu menunggu datangnya sholat Jumat. Jika batal wudhu maka tempat mengambil air wudhu cukup jauh yakni di pelataran Masjidil Haram.
Persoalannya, setelah wudhu mungkin saja jamaah tidak bisa lagi memasuki lantai bawah Masjidil Haram karena jika sudah penuh maka petugas dan Askar (tentara Arab Saudi) akan melarang jamaah untuk masuk dan mengarahkan ke lantai dua, dan tiga.
Pada hari-hari biasapun bukan tidak mungkin jamaah melaksanakan sholat di pelataran atau di jalan jika berangkat sebelum azan terdengar. Demikian pula ketika selesai sholat Jumat antrean untuk keluar Masjidil Haram sangat padat.
Sumber : (travel.dream.co.id)
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi