Menapaki Jejak Islam di Negeri Dua Benua Bersama Hasanah Tour & Travel
Perjalanan bersama Hasanah Tour & Travel menuju Turki menjadi awal yang penuh makna sebelum ibadah umroh di Tanah Suci. Lima hari di negeri dua benua ini bukan sekadar wisata, tetapi perjalanan hati menelusuri jejak sejarah Islam, peradaban, dan keteladanan yang diwariskan oleh para pendahulu.
Setibanya di Istanbul, jamaah disambut hangat oleh udara musim gugur yang lembut. Dari atas kapal Bosphorus Cruise, mereka menikmati pemandangan menakjubkan yang memisahkan Asia dan Eropa, sekaligus menyatukan sejarah panjang Turki sebagai jembatan peradaban dunia. Shalat Jumat di Hagia Sophia menjadi momen menggetarkan, ketika bangunan megah yang dahulu menjadi simbol kejayaan Bizantium kini kembali menjadi rumah ibadah umat Islam. Tak jauh dari sana, jamaah menapaki Blue Mosque, Hippodrome, dan Topkapi Palace, tempat tersimpannya peninggalan Rasulullah ﷺ — bukti nyata betapa tinggi peradaban Islam di masa Utsmani.

Menjelang sore, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bursa, kota sejuk yang pernah menjadi ibu kota pertama Kesultanan Utsmani. Di sinilah jamaah berziarah ke makam Osman dan Orhan Gazi, dua sultan awal yang mendirikan fondasi kekuatan Islam di Anatolia. Suasana kota yang tenang menghadirkan renungan mendalam tentang bagaimana peradaban besar tumbuh dari kesederhanaan, iman, dan visi dakwah. Hasanah Tour & Travel menuntun jamaah bukan hanya untuk melihat, tapi memahami makna perjuangan di balik setiap batu sejarah.
Malamnya, jamaah berkesempatan shalat di Masjid Ulu Cami, masjid agung dengan 20 kubah dan ratusan kaligrafi indah yang memancarkan ruh ketauhidan. Suara air dari kolam wudhu di tengah masjid menambah kedamaian. Di sini, setiap jamaah merasakan ketenangan yang sulit dilukiskan — seolah waktu berhenti di antara lantunan doa dan sejarah.
Perjalanan kemudian berlanjut menuju Cappadocia, melewati ibu kota Ankara. Di Cappadocia, jamaah disambut panorama alam yang luar biasa: lembah-lembah batu menjulang dan gua purba yang menjadi saksi keteguhan kaum beriman di masa lalu. Bagi yang berkesempatan, pengalaman naik balon udara di pagi hari menjadi momen tak terlupakan — melihat hamparan ciptaan Allah dari ketinggian, sambil mensyukuri kebesaran-Nya.


Jamaah juga berkunjung ke Chardak Underground City, Pasabag Valley, dan Goreme Panorama, menyelami kisah masyarakat terdahulu yang bertahan di bawah tanah demi menjaga iman. Selain itu, kunjungan ke pusat kerajinan batu, karpet, dan keramik khas Cappadocia mengajarkan nilai kesungguhan dan keindahan dalam berkarya.
Setelah rangkaian perjalanan penuh makna, rombongan kembali ke Istanbul. Sepanjang perjalanan, terhampar pemandangan Salt Lake yang menenangkan — seolah menjadi jeda untuk bersyukur sebelum berpindah menuju Tanah Suci. Malam terakhir di Turki diisi dengan makan malam bersama dan doa penutup, mengenang setiap pelajaran dan hikmah yang didapat.
Turki mengajarkan bahwa peradaban Islam tidak lahir dari kemewahan, tetapi dari ilmu, perjuangan, dan keikhlasan. Dari keanggunan Hagia Sophia hingga keteduhan Ulu Cami di Bursa, dari lembah sunyi Cappadocia hingga riuh pasar Istanbul — semuanya menjadi saksi bahwa Islam adalah agama yang membangun peradaban dengan cinta dan kesungguhan.
Bagi jamaah Hasanah Tour & Travel, perjalanan di Turki bukan hanya sebuah awal perjalanan umroh, tetapi juga refleksi tentang siapa kita sebagai umat penerus peradaban. Karena bersama Hasanah, setiap langkah adalah ibadah, setiap perjalanan adalah dakwah.
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi