6 Fakta Menarik Kabah Yang Jarang Diketahui
Jakarta-Ka'bah adalah tempat paling suci dalam agama Islam, terletak
di pusat Masjid al-Haram di Mekkah, Arab Saudi. Ka'bah merupakan arah kiblat
bagi umat Islam di seluruh dunia saat beribadah. Selain itu, Ka'bah juga
merupakan titik pusat bagi seluruh umat Islam ketika melaksanakan Tawaf, dengan
jutaan Muslim dari berbagai penjuru dunia yang berkumpul di Mekkah setiap tahun
untuk melakukan ibadah umrah atau haji.
Namun, di balik keutamaannya, terdapat beberapa fakta dan
sejarah menarik tentang Ka'bah yang mungkin belum banyak diketahui umat Islam.
Berikut adalah beberapa informasi yang bisa menambah wawasan tentang Ka'bah:
1. Usia Lebih dari 5000 Tahun
Dalam Al-Qur'an,
disebutkan bahwa Ka'bah pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim AS bersama
putranya, Nabi Ismail AS, atas perintah Allah SWT. Cerita ini terdapat dalam
beberapa ayat Al-Qur'an, seperti:
- QS Al-Maidah ayat
97: "Allah telah menjadikan Ka'bah rumah suci tempat manusia berkumpul.
Demikian pula bulan haram, hadyu dan qala'id. Yang demikian itu agar kamu
mengetahui, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
- QS Al-Baqarah ayat 127: "Dan (ingatlah)
ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail, (seraya berdoa),
“Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha
Mendengar, Maha Mengetahui."
- QS Al-Imran ayat
96: "Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia,
ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk
bagi seluruh alam."
Pembangunan Ka'bah
diperkirakan dimulai sekitar tahun 1500 SM, dengan beberapa pendapat menyebutkan
bahwa Ka'bah sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS. Para ahli sejarah
memperkirakan bahwa saat pertama kali dibangun, Ka'bah memiliki tinggi sekitar
20 meter dan lebar 10 meter.
2. Ada Dua Ka'bah
Selain Ka'bah yang
terletak di Mekkah, terdapat satu lagi Ka'bah yang berada di langit ketujuh,
dikenal sebagai Baitul Ma'mur. Baitul Ma'mur adalah tempat suci bagi para
malaikat yang beribadah dan melakukan Tawaf di sana. Nabi Muhammad SAW, dalam
peristiwa Isra Miraj, melihat Baitul Ma'mur dan dijelaskan oleh Jibril AS bahwa
tempat ini selalu dikunjungi oleh 70.000 malaikat setiap hari, dan mereka tidak
pernah kembali.
Baitul Ma'mur
terletak tepat di atas Ka'bah di bumi, dan jika jatuh, ia akan menimpa Ka'bah.
Ibnu Katsir juga mencatat bahwa letak Baitul Ma'mur sejajar dengan Ka'bah di
bumi, dan para malaikat beribadah di sana seperti umat manusia yang beribadah
di Ka'bah.
3. Pintu Ka'bah yang Berubah
Dahulu, Ka'bah
memiliki dua pintu yang berfungsi sebagai akses masuk dan keluar, serta sebuah
jendela di salah satu dindingnya. Saat ini, Ka'bah hanya memiliki satu pintu
utama dan tidak ada jendela. Pintu yang ada saat ini dibangun oleh Abdullah bin
Zubair RA pada tahun 64 Hijriah dan kemudian ditutup oleh Hajjaj bin Yousuf
pada tahun 75 Hijriah.
4. Perubahan Bentuk
Awalnya, Ka'bah
berbentuk seperti huruf Latin "D" kapital sesuai dengan pondasi yang
diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS. Namun, seiring waktu, bentuknya berubah
menjadi kubus ketika suku Quraisy membangun ulang Ka'bah sebelum kedatangan
Islam. Perubahan ini disebabkan oleh keterbatasan dana pada masa itu.
5. Hajar Aswad yang Terpecah
Hajar Aswad, batu
suci yang terletak di Ka'bah, awalnya merupakan sebuah batu utuh. Namun,
seiring waktu, batu ini mengalami kerusakan dan kini terpecah menjadi delapan
bagian. Bagian-bagian Hajar Aswad saat ini ditempelkan pada sebuah batu besar
dan dibingkai dengan perak. Beberapa pecahan Hajar Aswad konon berada di
Istanbul, Turki, di tempat-tempat seperti Blue Mosque dan Masjid Sokullu Sehit
Mehmet Pasa Camii.
6. Warna Kain Kiswah yang Berubah
Ka'bah tidak selalu
ditutupi dengan kain hitam. Tradisi kain hitam dimulai oleh dinasti Abbasiyah.
Sebelumnya, Kiswah, atau kain penutup Ka'bah, mengalami berbagai perubahan
warna dari hijau, merah, hingga putih. Pada masa lalu, Ka'bah pernah ditutup
dengan kain Yaman yang bermotif garis putih merah oleh Nabi Muhammad SAW, dan
kemudian oleh para khalifah lainnya dengan berbagai warna dan jenis kain
sebelum akhirnya dijadikan hitam pada masa Abbasiyah. Kain hitam dipilih karena
lebih tahan lama dan tidak mudah kotor, serta masih digunakan hingga sekarang.
Dengan memahami sejarah dan keunikan Ka'bah, kita dapat
lebih menghargai makna dan pentingnya tempat suci ini dalam ibadah umat Islam.
Sumber: Himpuh News
Tinggalkan komentar Anda disini
Email Anda tidak akan kami publish. Form bertanda * harus diisi